
Membaca nukilan berita di atas, mengingatkanku akan sesuatu: bola-bulat = lingkaran. Mari samasama kita cermati bangun ruang dari benda ini. Ada begitu banyak pertanyaan di kepala kita, seputar lingkaran. Misal, kenapa bumi & semua planet di tata surya itu bulat? Bahkan bukan cuma planetnya, galaksi pun semua mengambil bentuk lingkaran. Semua planet berputar saling mengelilingi. Juga kenapa thawaf itu mesti berkeliling memutar? Darimana Rudolf Otto dapet gagasan untuk mendesain mobil dengan menggunakan ban melingkar? Mungkin ia terinspirasi dari roda pedati. Tapi, darimana & atas dasar apa pula si pembuat pedati itu menggunakan roda—yang
juga lingkaran? Siapa pula yang memerintahkan titik pertemuan dua laut (samudera) untuk menjadi pusaran? Atau, kenapa di puncak Borobudur, ada stupa melingkar mengelilingi satu Stupa yang ada di tengahnya? Lagilagi melingkar.
Jika dirunut satu demi satu, akan lebih banyak item lingkaran yang kita temukan di bumi & kehidupan kita ini. Mari kita jawab dengan beberapa analisa. Lingkaran, seperti yang sudah digarap oleh para ahli matematika, adalah bangun ruang yang paling dinamis. Meski ia juga tersusun dari titiktitik, tapi keajekan axiomanya, pasti. Garis memutar itu jadi bagian ketiadaan batas yang dimilikinya. Dimulai darimana dan sampai kapan pun, di dalam lingkaran kita takkan bisa berhenti. Ditarik dari jarijari manapun, ia akan tetap seimbang: 22/7. Di titik pertemuan diameternya inilah, kita akan menemukan satu keunikan; apapun yang kita amati di setiap tepiannya, akan berbanding sejajar dengan tepian yang lain. Satu sudut pandang, berbeda hasilnya. Saya kira, inilah rahasia penciptaan yang tersembunyi dalam lingkaran. Dunia bergerak. Kita diam di satu titik, dan hasilnya, akan ada sekian cerapan yang kita temukan.
Dini hari tadi, Jumat, 13 November 2009, akan terus terkenang sepanjang sisa hidupku. Betapa nikmatnya hamba yang dhaif ini bisa jadi bagian lingkaran langit. Masuk ke dalam poros yang berputar terus tak terhingga. Berputar & berputar... Rumi, adalah sufi agung pertama yang mengajarkan pada kita, betapa berputar-melingkar di satu poros, adalah mikro&makrokosmos sekaligus. Di dalam kita, ada jagat raya. Di diri kita ada Lingkaran Tuhan yang berputar Abadi. Salamun ‘alaik untukmu, ya Darwish… [tigaduren, 131109]
Catatan Reno Ramutu,
0 comments:
Post a Comment