Monday, December 7, 2009

Tarik tambang cinta-cinta ditarik tambang

November tahun ini, sekitar 600 orang dari suku-suku pribumi Indian di sekitar sungai Amazon, Brasil, berkumpul mengadakan pertandingan olah raga tradisional. Beberapa suku diantaranya adalah suku Bororo Boi, Manoki, Terena dan Pataxo. Pekan olahraga suku Indian Amazon ke-10 itu berlangsung di Pagagominas & memertandingkan lempar lembing, sejenis sepakbola dengan lutut sampai tarik tambang. Mereka tampil dengan kebiasaan lokal yang tidak lazim ada di wilayah dunia lain.

Jenis olahraga yang dipertandingkan mungkin tak jauh dengan perayaan 17 Agustus di Indonesia, buktinya ada Tarik Tambang loh. Pertanyaan kita, kok bisa? Apa & bagaimana ceritanya jadi begitu? Pasti ada cara untuk mengurai rantai transmisinya. Tapi masih ada lagi yang laen. Menurut Robert F. Dircks—sejarawan ahli tentang Afrika, “Bangsa Indonesia punya peran penting dalam perkembangan adab manusia dunia, satu diantaranya di Benua Afrika. Melalui suku Bajo, Mandar
& Bugis yang jago melaut itulah, manusia Afrika kemudian bersentuhan dengan dunia luar. Mereka mulai memelajari bagaimana cara membuat perahu bercadik seperti yang kita lihat di relief Borobudur, lalu merancang jung (ratusan tahun lebih awal dibanding bangsa Eropa & Cina), juga mengkreasi xolofon (alat musik dari bambu yang berasal dari Jawa), menanam pisang & ubi jalar, menambang emas, dan berbahasa. Mau tau darimana akar kata Madagaskar? Jawabnya, Makassar.

Dari hasil transfer pengetahuan itulah, bangsa Afrika mulai teruji eksistensinya. Adab mereka berkembang setelah menjual tenaganya kepada bangsa Mesir, Arab dan prorotipe Eropa. Ini sebenarnya bagian kecil dari bukti kalo Indonesia pernah punya kebudayaan unggul seperti yang diulas Arysio Nunes dos Santos dalam bukunya, “The Lost Continent Found, the Definitive Localization of Plato’s Lost Civilization”. Kembali ke soal olahraga yang awalnya bermula dari permainan. Di sini, kita juga bisa menemukan keunikan lain. Misal, dari mulai Aceh hingga Jayapura, tak ada satu pun anak yang tak mengenal permainan petak umpet, atau ada yang lebih lucu lagi: hampir sebagian besar anak SD Indonesia akan kesal jika nama orangtuanya disebut jadi bahan ledekan temantemannya. Huahahaha… Siapa coba yang menyebarkan “virus” ini? Apa sih rahasia dibalik ini semua?

Jika memakai teori Darwin soal evolusi, Dawkins (biolog molekuler) tentang meme, dan gradasi ontologis khas filsafat Islam, maka jawabannya adalah: genotipe Adam sang manusia pertama, sudah mengandung potensi olahraga, rasa dan karsa, yang baru membrojol setelah beberapa generasi pascahidupnya berlalu. Lebih jauh lagi, semua potensi imkan itu, jelas berasal dari sumber pertama: Zat Yang Tak Terbatas. Dari Yang Satu jadi beragam. Dalam keberagaman, terdapat Kesatuan. Jika ini ditolak, sama saja dengan membabat habis peran penting-Nya dalam penciptaan. Indian itu ya Indonesia. Indonesia adalah Kita. Di dalam Kita, ada Kau dan aku. Jadi Satu. [tigaduren, 121109]


Catatan Reno Ramutu, 

0 comments:

Post a Comment

Jual dan Terima Pesanan Lukisan

Dijual lukisan karikatur, dengan harga miring untuk pembelian nego hub: 088210811651
Terima pesanan:
Lukisan karikatur,
Lukisan Photo,
Lukisan Dinding, Lukisan Sketsa wajah.
Warna atau hitam putih, dengan media kertas dan kanvas