kita punya, terpakai dengan baik untuk membacai bukubuku itu, lalu menuliskan hasil cerapannya menjadi buku baru: BUKU KEHIDUPAN.
Bagaimana kita mau mengejar segala ketertinggalan dengan bangsa lain, jika membuka selembar buku saja, terasa berat tinimbang asyik memelototi laman fesbuk berjam-jam. Bagaimana juga tanah negeri ini bisa melahirkan anak jenius sekelas KIM UNG-YONG, anak dengan IQ tertinggi di dunia (210). GREGORY SMITH, peraih penghargaan Nobel Perdamaian pada usia 12 tahun. AKRIT JASWAL, dokter bedah termuda dunia dengan usia 7 tahun. CLEOPATRA STRATAN, penyanyi berusia 3 tahun dengan gaji 1.000€/lagu & menerima penghargaan MTV Award sebagai Artis termuda yang mencetak #1 Hit. AELITA ANDRE, pelukis fenomenal yang berusia 2 tahun. SAUL AARON KRIPKE, jadi dosen Havard saat masih SMA & diganjar Schock Prize, Nobel Filosofi lalu dinobatkan sebagai ahli filsafat terbesar dalam sejarah.
MICHAEL KEVIN KAERNY, lulus kuliah umur 10 tahun. Mengajar di universitas pada usia 17. Pada 2006, jadi pemenang pertama 1 juta di permainan on-line. FABIANO LUIGI CARUANA, jadi grandmaster di usia 14. Pada April 2009, ia memeroleh elo rating 2649, di usianya yang di bawah 18 tahun. WILLIE MOSCONI, pemain bilyard profesional pada usia 6 tahun. Medio 1941-1957, dia memenangkan BCA World Championship selama 15 kali tanpa pernah kalah. Ia juga membuat berbagai macam trik, mencetak banyak rekor, dan membuat billyard menjadi olahraga terkenal. ELAINA SMITH, penyiar usia 7 tahun dengan pendengar yang membludak. Ia banyak memberikan solusi tentang percintaan, juga bagaimana cara memutuskan pacar, serta cara membina hubungan harmonis. RENORAMUTU, YANG LAHIR DENGAN SELAMAT PADA 18-08-1892 & MASIH HIDUP SAMPAI SEKARANG UNTUK TERUS MENULIS TENTANG SEGALA HAL YANG TAK PERNAH IA TAU SEBELUMNYA. KACAUUU!
Mereka sudah melesat secepat kilat meninggalkan para orangtua kolot & guru-guru feodal negeri ini! Mereka bukan hanya dilahirkan zaman dengan keluarbiasaan, namun disiapkan dengan baik oleh orangtuanya sedari masih dalam kandungan. Di Indonesia, jarang sekali ada orangtua apalagi guru yang punya kesadaran ini. Bagi mereka (para orangtua & guru itu), untuk menjadi pintar pilihannya adalah belajar. Tempat satu-satunya, ya di SEKOLAH. Tak ada tawaran! Padahal, untuk menjadi pintar, ada faktor lain & utama yang mesti diperhatikan: bakat, minat, ketekunan & seberapa besar kebebasan yang diberikan kepada si anak itu untuk membaca perpustakaan alam. Apa saja. Lalu menuliskannya jadi secuil kehidupan. [tigaduren, 021209]
Catatan : Reno Ramutu
0 comments:
Post a Comment