
Debut album itu mendapat sambutan luarbiasa melalui berbagai resensi dari media besar dunia di
Amerika Serikat seperti: Billboard, PASTE, SPIN, Esquire, Under The Radar, Pitchfork, Yahoo! Music, Amplifier, Popmatters dan Allmusicguide. Rilisan album ini juga menuai penghargaan dari Allmusicguide sebagai “ The 25 Most Crushworthy Band in 2006”, “The 25 Best Band in Myspace in 2007” oleh Rolling Stone.com dan “The Most Blogworthy Band on The Planet in 2007” oleh Yahoo! Music. Wow! Sejak itu, band ini pun mulai menjelajahi Amerika Serikat pada Maret lalu untuk tampil di “South by Southwest”, sebuah festival musik di Austin, Texas, yang dikenal sebagai tempat berkembang biaknya para pendatang baru dunia musik. Di akhir Oktober tahun yang sama, mereka kembali ke AS, memenuhi undangan pentas di CMJ, New York, festival musik lain yang dikenal sebagai ajang tampilnya musisi berbakat dari seluruh dunia. Kerlip bintang Saleh Husein Machfud (gitar), Aprilia "Sari" Apsari (vokal), Yusmario "Rio" Farabi (gitar), Ricky Surya Virgana (bass), Aprimela Prawidyanti Virgana (keyboard) dan John Navid (drum)—pun kian bersinar terang.
Di New York University, Rio berbagi panggung dengan musisi dari Brazil,
Australia dan Kanada untuk menukar pengetahuan-pengalaman tentang budaya dan musik masing-masing dalam diskusi panel berjudul "What's It Like over There?" Sementara Indra Ameng, menejer [White Shoes], ikut ambil bagian dalam “Music Manager Forum”—ajang berinteraksinya menejer band internasional lain. Tur masih terus berlanjut ke Manhattan dan Brooklyn. Mereka juga diundang wawancara oleh stasiun radio di Washington DC dan Los Angeles untuk rilisan EP (Extended Play) mereka ‘Skenario Masa Muda’—yang juga didistribusikan pada Oktober 2008. Penerbangan pulang mereka dari negeri adidaya ini, berbarengan dengan kemenangan Barack Obama di pemilu Amerika.
Di Indonesia, [White Shoes & The Couples Company] mendapat penghargaan dari MURI (Musium Rekor-Dunia Indonesia) sebagai “Band Indonesia Pertama” yang menjalin kontrak kerjasama dengan merilis debut album dengan perusahaan rekaman di Amerika Serikat. Kini, mereka tengah merekam lagu-lagu terbaru untuk album kedua di studio Pendulum dan Postcard bersama sound engineer Dono Firman (Personil SORE). [White Shoes & The Couples Company] adalah band kecil dengan nama besar, yang sedikit dipengaruhi oleh semangat akustik para musisi jazz klasik era 30-an, dengan aransemen string klasik yang dibubuhi sedikit disko retro, akustik balada easy listening & secuil sentuhan nada dari keyboard mainan anak-anak keluaran akhir 70-an. Band pemilik lagu ‘Runaway Song’, ‘Windu & Defrina’, ‘Sunday Memory Lane’ & ‘Nothing To Fear For Now’ ini, jadi pesaing berat [The S.I.G.I.T] dari Bandung—yang juga pernah terbang ke Amerika. Dua grup band ini layak membuat kita bangga, bahwa generasi muda Indonesia, juga bisa jadi bintang internasional. [tigaduren, 271009]
Catatan: Reno Ramutu
0 comments:
Post a Comment