
Jika memang ada yang mengaku telah sampai padaNya, aku percaya mereka benar. Tapi aku tak yakin jika sampainya mereka itu tepat mengatasi segala atribut diriNya yang Tak Terbatas itu. Maka tak syak lagi, hanya ada satu jalan saja yang tersedia. Manusia harus mendekatiNya dengan pola pendekatan Paradoks: DIA adalah kita, tapi kita bukan DIA-KetakterbatasanNya menjadi batas bagi diriNya sendiri-Dalam diriNya, tersimpan potensi Keabadian & Ketakabadian. Ia Abadi sebagai pencipta, tapi tidak dengan ciptaanNya yang adalah Ia sendiri—innalillahi wa inna ilaihi rozi’un (semua datang darinya dan kembali kepadaNya). Karena itulah, siapapun yang nekat untuk mencintai Oknum yang teramat Lucu ini, bersiaplah untuk mengidap beberapa penyakit berikut:
SARS | sakit akibat rasa suka (ini biasa dialami oleh para pemula. Baru ngerasain “enaknya”, tapi ogah ninggalin. Tapi ga tahan dikerjain sama Die. Hehehe…)
SAKAW | sakit karena engkaw (udah tau nggak enak, tapi masih mau ajah disakitin. Lucunya…)
HIV | hanya impian velaka (sepanjang masa hanya bisa bermimpi bahwa Ia ada, tapi tak tau ada dimana. Kasihannya…)
AIDS | akibat impian dipendam selamanya (jadi sampe mampus pun, yang mencinta tak tau siapa yang Dicinta. Ngenes deh!)
PMS | pedihnya menanti sentuhanmu (padahal hampir setiap detik Ia menyentuh setiap yang jadi bagian Dirinya. Tapi kok bisa ya ga ngerasa? Kacaubeliau!)
TBC | tekanan bathin cinta (sesi yang ini, biasanya dialami sama mereka yang udah bangkotan. Ke Makkah pun sudah, tapi tetap tak sebatas aLLah—mode on SutardjiCalzoumBachri)
KOLERA | kok Loe nggak ngerasain sih? (ya jelas lah. Emangnya ente tau apa yang Die rasa? Kan ente bukan Die. Tapi Die yang jadi ente. Nyungsep dah lo sekalian)
FLU | feeling lonely, uuughh (ini sih kagak ada obatnya. Kan dari lahir mang udah gitu. Semua kita nangis waktu dicemplungin ke dunia, karena nggak mau berpisah denganNya. Jadi, sampe kapanpun ya terus merasa cendilian… hikhikhikz… [031209]
Catatan Reno Ramutu,
0 comments:
Post a Comment